pose pose

pose pose
aksi gue gimana gue :p

Rabu, 22 Januari 2014

Cangkir usang




Pagi nan indah...
Ku nikmati segala anugerah yang telah tuhan beri pada setiap makhluk dengan adil..
Ku berjalan dengan pasti,ku awali pagi ku dengan sosok aku dimasa lalu dan sekarang,tanpa ada yang kurang sedikit pun,ya...aku tetap menjadi cangkir usang-kosong-dingin...tanpa ada setetes kopi murah atau mahal sekali pun didalamnya.Aktivitas ku yang terasa melelahkan itu sudah seperti soulmate yang menyatukan tubuhnya dekat dengan kulit-hati-pikiran ini,dan peranan kaki yang sangat penting untuk aku berjalan,dan seluruh bagian tubuh ku yang akan menjadi pertama ku ucapkan banyak terimakasih..mereka bekerja tanpa ada keluh kesah.
Oh tuhan apakah ini...
Ku dimanjakan dengan anugerah mu lagi,tapi kurasa ini lain tak seperti anugerah yang setiap hari kau beri dan setiap saat ku rasakan,kau turun kan aku sebongkah intan permata yang nampak sederhana dipandangan orang lain,namun ku tak menengoknya persis seperti yang lain....aku-merasa-tertarik...
Sapaan pertama yang tak indah memang menjadi awal perjumpaan kami,rasa benci hadir karna kesalahan kami menilai dan menganalisa siapa kau dan siapa aku,kami hanya menerawang diri kami masing-masing dari teropong bukan dengan mata telanjang,ini kesalahan kami...
Perjalanan ini semakin terasa hadir,apakah ini memang ada atau kah aku yang baru menjadi perasa?
Sedikit demi sedikit ku miliki senyum mu...bahagialah aku...ku pikir aku takkan menjadi usang terus menerus karna permata ini yang kini mampu menghiasi tubuh ku ini,aku merasa megah akan hadirnya sosok mu,tubuhku tak terasa berdebu karna ku memiliki senyum manismu,aku tak lapuk lagi ku merasa ku terlahir kembali karna telah kau pancarkan sinar itu kepada diriku...
Setelah hujan terbitlah pelangi nan indah, namun pelangi takkan selamanya mengindahkan langit yang sedang bersedih hati,sama seperti kisah ku...pelangiku hilang setelah ku mengetahui bahwa permata ku itu terikatkan emas nan elok membalut tubuhnya sejak lama...rasanya tubuh ini memang akhir-akhir ini terjatuh namun jatuh dari ketinggian dan mendarat di gumpalan kapas yang terasa aman dan terjaga,kini ku merasakan terjatuh yang beda....aku merasa berada pada ketinggian yang tak pernah ku kira seberani ini kah ku berdada di tempat ini dan akhirnya aku jatuh menjadi seribu...tubuhku pecah dan berantakkan tuhan...namun ku coba tetap menjadi aku yang kemarin di hadapan permataku,seolah ini baik-baik saja...
Aku dan dirinya merasa seperti menemukan,menemukan apa yang selama ini kami cari,yaitu melengkapi satu sama lain...namun hanya ada satu penghalang yang menajadikan kami takkan pernah bisa menyatu,tubuhnya telah terikat emas itu,ternyata aku kalah cepat berjumpa dengannya.
Aku dan dirinya sering melewati beberapa waktu bersama,bak sepasang pasangan yang saling melengkapi namun dalam hening aku merasa hati ku tak bisa diam seperti merasa geram,otak ku selalu bicara “apa yang kau lakukan!!!!!kau buat dirinya bahagia bersama kau,perlu kau ingat ia telah dimilik orang lain!!!!” AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!! Rasanya ku ingin mati saja berada di jalan yang salah,lamunanku terasa panjang  saat menatap wajahnya itu terfikir suatu kontra antara fikiran dan hati,matanya yang ku rindukan,ritme nafas yang selalu kurasa dan suara yang hangat akan menghatui ku dimana pun ku berada,tuhan jangan kau tunjukan apa yang terjadi didalam diriku ini...aku tak kan rela kehilangan rasa nyaman ini.

Waktu memaksa ku untuk menghadapinya...angka dan detak jam pun tak bisa ku hentikan begitu saja,begitu pun dengan pergantian siang dan malam...
Kimiat ku datang...
Kita bertukar perasaan dalam waktu yang cukup singkat,berkata jujur tentang apa yang masing masing kami rasakan,sebetulnya ini bahagia untuk ku dan dirinya namun lagi-lagi kami terbataskan oleh emas itu...
Pupus harapan ku,aku tetaplah aku,cangkir usang-kotor-tak menarik ternyata akan tetap selalu menjadi notabane ku,ternyata aku takkan menjadi cangkir yang menjadi pujaan para bangsawan kerajaan yang akan diindah kan oleh permataku itu...

Tubuh ini memang bisa pergi namun rasa ini takkan pernah lari....
coffee_photography10.jpg
                                                                                                                R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar